1 April 2010

Tasikmalaya Terancam Baby Booming

Angka kelahiran di Kabupaten Tasikmalaya sangat tinggi.Tercatat,setiap tahun terjadi kelahiran sebanyak 26.864 bayi. Artinya, setiap satu jam terjadi kelahiran tiga bayi.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tasikmalaya Nia Kurniati mengakui tingginya angka kelahiran di sana. Itu disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program keluarga berencana (KB) dan keterbatasan tenaga penyuluh lapangan. “Dalam sebulan,2.238 bayi lahir. Kalau dihitung dalam seminggu, maka sebanyak 560 bayi lahir dan dalam sehari 74 bayi.Nah,bila pukul rata setiap satu jam,lahir tiga bayi,”ungkap Nia di sela-sela Rapat Kerja Koordinasi Keluarga Berencana di Pendopo Kabupaten Tasikmalaya kemarin.

Jumlah usia produktif di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 344.522 orang, sedangkan yang mengikuti program KB sebanyak 251.527 orang atau 75%. Sisanya masih belum mengikuti program KB.“Kebanyakan yang tidak ikut program KB karena ingin segera punya anak, sehingga mengesampingkan program KB.Jumlah petugas PLKB juga minim,”tuturnya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Alma Lucyati mengingatkan, jika angka kelahiran bayi tidak segera diantisipasi, dalam waktu dekat di Tasikmalaya akan terjadi baby booming.

Pasalnya, populasi usia produktif yang menikah dalam usia dini sudah tidak terkendali. “Ini akan berpengaruh juga kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap pemerintah daerah bisa segera mengantisipasi baby booming guna menekan angka kemiskinan,” katanya. Menanggapi persoalan tersebut, Kepala BKKBN Jabar Rukmana meminta Pemkab Tasikmalaya memberikan perhatian secara serius, mulai anggaran hingga penempatan petugas PLKB.

“Jangan sampai alokasi anggaran untuk urusan yang tidak begitu penting lebih besar dibandingkan anggaran KB. Sebab, dampaknya akan merembet ke berbagai bidang,” paparnya.

Tidak ada komentar:

UNICEF Press Centre - Millennium Development Goals

UNICEF Press Centre - HIV/AIDS and children